Risty hanya bisa mengelus dada,
setiap kali melihat anaknya Aldo digigit nyamuk, hasilnya akan jadi
bintil-bintil besar sangat gatal dan sangat lama hilangnya. Sudah dua kali ia
bawa Aldo berobat kedokter, diberinya ia
obat telan dan krim oles yang sama, tapi setiap kali digigit nyamuk lagi,
bintil-bintil besar dan sangat gatal itu tetap muncul dan meninggalkan koreng.
Menurut dokter, buah hatinya terkena prurigo yang sering disebut masyrakat awam
sebagai penyakit darah manis. Apa itu
darah manis, bagaimana cara mengobatinya?
Reaksi alergi
Siapa yang tak risih melihat koreng
hadir diseluruh kulit. Makin kesal bila itu terjadi karena gigitan nyamuk.
Sementara kita tahu, dimanapun selalu ada nyamuk yang selalu siap mengigit.gigitan
nyamuk memang bisa menjadi momok besar bagi penderita prurigo. Menurut dr. Dedi Wilson SpA, prurigo adalah
penyakit kulit yang penyebabnya tidak diketahui secara jelas. Namun ditengarai
penyakit ini hanya menyerang yang mempunyai kecendrungan atopi alergi. Seperti
yang kita ketahui, penyakit alergi bersifat genetik atau turunan. Yang artinya
jika salah satu orang tua atau salah satu keluarga sianak mengalami
hipersensitif kulit, alergi, atau kecendrungan asma, maka kemungkinan anak
mengalami hipersensitif kulit bisa mencapai 25-30%. Akan meningkat menjadi
60-70% jika kedua orang tuanya mempunyai bakat elergi. Salah satu pencetus alergi
yang biasa kita temui disekitar kita adalah gigitan serangga. Pada anak dengan
prurigo, gigitan serangga, semut, nyamuk akan memicu respon kulit yang
berlebihan. Berbeda dengan orang yang tidak memeliki bakat alergi, gigitan
serangga tak begitu terasa efeknya, bekasnyapun akan menghilang dengan cepat. Munculnya
prurigo bermula dari bintil-bintil yang tak begitu tampak. Penderita baru tahu
ada bintil kecil (istilah medisnya popula dan nodul) setelah merasakan sensasi
gatal hebat,sehingga mendesak menggarukdan terus menggaruk. Gatal-gatal itu
biasanya muncul disekitar tangan,kaki, dan disekitar daerah yang terbuka. Tentunya
tidak mudah untuk menahan tidak menggaruk saat anak merasakan gatal. Garukan yang
heboh tadi menimbulkan lecet, disusul kelainan kulit lanjutan. Kelainan ini
yang menyisakan masalah. Pada kulit akan timbul semacam kerak., kulit berwarna
lebih gelap., disusul infeksi berupa bisul kecil-kecil. Setelah bisul sembuh,
biasanya menyisakan bintik hitam yang menetap. Penyakit ini tidak berbahaya,
tapi membuat anak merasa risih. Dan tidak percaya diri karna pada kulit timbul
bentol-bentol kehitaman dan menebal, terutama di daerah anggota badan. Anak
dengan prurigo juga sering mengalami gatal-gatal tanpa sebab. Ada anak yang
mulai terjangkit sejak umur duatahunan
ada juga yang baru menyerang umur lima tahun. Namun menurut
dr.Dedi,prurigo lebih sering ditemukan pada anak laki-laki ketimbang anak
perempuan.
Perlu perawatan kulit
Menurut dr.Dedi, prurigo cenderung dialami pada anak yang
kulitnya kering, sehingga untuk mencegahnya adalah dengan menjaga kulit agar
tetap lembab dan sehat. Oleskan pelembab pada kulit buah hati. Untuk
menghindari gigitan nyamuk ataupun serangga, kenakan pakaian tertutup, akan
lebih baik bila ada kelambu. Bila gatal datang minta anak untuk menahan diri
tidak menggaruk. Langsung oleskan minyak kayu putih atau pereda gatal lainnya.
Bila sikecil ingin bermain kekebun atau yang banyak serangganya liindungi kulitnya
dengan obat oles anti serangga seperti minyak serai, minyak kayu putih, atau
obat gosok. Jika prurigo sudah menyerang, dokter akan memberikan obat
sintomatis berupa obat anti gatal. Biasanya berupa obat oles (krim,bedak)
golongan kortikosteroid. Bila prurigonya terancam infeksi, perlu ditambahkan
antibiotik, supaya bisul tak tumbuh. Pada kasus prurigo hebat, pasian perlu
minum obat penenang supaya bisa tidut lelap. Pada usia anak-anak, bakas prurigo
tidak perlu diobati denagan obat-obat anti hiperpigmentasi karna kulitanak
masih dalam pertumbuhan. Biasanya akan pulih sedikit demi sedikit seiring
bertambahnya usia. (Ny)
0 comments:
Post a Comment